perkenalan data mining

-mau nulis yang agak serius dikit ahh-

berkenalan dengan data mining, sebelum saya menjabarkan tentang apa itu data mining, saya ingin bercerita tentang awal mula keterlibatan saya dalam data mining. sebelumnya sekitar 3 tahun yang lalu saya memasuki dunia telco, pada awalnya saya cukup dibuat kebingungan, apa yang harus saya kerjakan?? karena basic saya di bidang research dengan metode statistika yang saya pelajari di kampus. lalu memasuki dunia telco dan kebetulan ‘kecemplung’ di bagian CRM (Customer Relationship Management) .

awal mula saya bekerja diperkenalkan dengan yang namanya database, term yang sudah saya kenal namun kurang akrab. biasanya database itu sejalan dengan bahasa yang digunakannya untuk memperoleh data dari database yaitu SQL (Structured Query Language). emmhh,..jadi belajar hal baru and it’s so interesting. jadi yang pertama saya lakukan adalah mempelajari data yang ada. untung ketika kuliah dulu sempet ikutan mata kuliah basis data. jadi remind me again.

ini ada kaitannya lho dengan awal mula data mining, dimana semua data yang ada terkumpul dalam sebuah database, biasanya data transaksi perusahaan, data pelanggan, dll. lama-kelamaan data ini menjadi banyak namun unusefull. akhirnya munculnya data mining yang ‘seolah-olah’ jadi dewa penolong untuk mencari insight dari suatu database dengan melihat pattern dari data itu. selain itu saya juga menemukan term datawarehouse, datawarehouse ini merupakan kumpulan dari seluruh database yang ada di perusahaan. dengan adanya datawarehouse, data mining akan lebih mudah dalam mengolah data karena data yang digunakan telah disediakan semua oleh datawarehouse.

akhirnya, alhamdulillah bisa masuk ke dunia baru penerapan statistika yaitu data mining yang merupakan gabungan beberpa disiplin ilmu seperti statistika, artificial intelligence, machine learning, database, dll. semoga bisa bermanfaat. nanti dilanjutin lagi deh tulisannya.

SMP IT

tadi pagi terenyuh melihat spanduk bertuliskan “teaching & Learning through research & technology” pada sebuah iklan SMP [baca: sekolah menengah pertama]. dalam hati berkata “hebat, dari smp aja udah ada penjurusan IT, kalau seperti ini bisa banyak muncul bill gates atau Linus Torvald baru di indonesia”

bagaimana tidak?seandainya sejak lulus smp, siswa sudah tidak buta teknologi, maka perkembangan IT tentunya akan semakin baik, akan muncul banyak kreatifitas dan inovasi baru di sini.

masih berbisik dalam hati, lalu melanjutkan bacaan pada spanduk tersebut. ternyata saya baru inget makna IT di spanduk tersebut yaitu “Islam Terpadu”, karena terpukau dengan tagline-nya, saya mengira IT itu “Information Technology”. karena memang jarang sekali atau bahkan belum ada sekolah kekhususaan IT di Indonesia, terutama di Depok, tempat tinggal saya.

walau begitu semoga IT yang bermakna “Islam Terpadu” dan IT dalam artian “Information Technology” bisa bersatu dalam kurikulum. sehingga Islam tak lagi identik dengan kebodohan dan keterbelakangan.

PLpgSQL

setahun belajar oracle karena memang di kantor pakai database ini. setelahnya bergelut sedikit dengan SQL Server karena ada beberapa pengolahan database yang menggunakan-nya. selang beberapa lama belajar lagi Greenplum yang notabene pengembangan PosgreSQL untuk datawarehousing. di postgre inilah ketemu istilah PLpgSQL, saya sih nggak terlalu aneh memang dengan hal ini, karena di Oracle juga ada PL/SQL, hampir miriplah.

learnig by doing, saya belajar dengan mengamati fungsi yang ada. sedikit berbeda dalam implementasi memang, kalau Oracle bisa membuat fungsi, procedure dan package dengan PL/SQL. namun di PLpgSQL hanya menghasilkan fungsi, so it’s make it simple.

sebenernya yang saya pelajari adalah logic-nya. karena bahasa SQL maupun pengembangannya (termasuk PL/SQL dan PLpgSQL, etc) relatif hampir mirip. karena saya sudah sering berkerumun dengan data dalam database jadinya, saya lebih sering belajar logic pengolahan datanya.

Mengapa belajar database?

if there’s no statistics without variance, then there’s no variance without data. dimana tempat data terkumpul banyak? jawaban mudahnya adalah database. karena hampir di setiap perusahaan menggunakan database, maka disinilah peran statistisi untuk memaknai data tersebut.

kok jadi ngelantur kemana-mana ya!! udahan ah nulisnya kalau kayak gini. jadi nggak fokus.

One PC Seven OS (2)

Oke…sekarang saya akan coba menjelaskan langkah-langkahnya walau nggak terperinci, soalnya ini kan bukan tutorial 😛 .

yang pertama saya boot dan install adalah linux slackware 11, ini dvd-nya perasaan dulu saya dapet dari majalah infolinux, hanya lupa edisi berapa 😀 . setting boot sequence first is CD rom. abis itu masukin DVD Slackware 11 (maaf ya, buat yang masih pake CD Rom nggak bisa ngikutin, kecuali kalian beli atau download Slackware-nya yang versi CD). komputer akan booting Linux Slackware…abis ketemu opsi booting Slackware langsung aje teken enter…ikutin aje langkah-langkanye…nanti ketemu login root…nah kita ikutin aja login sebagai root…abis itu disuruh partisi hd deh…kalo di Slackware ada dua tools-nya yaitu fdisk dan cfdisk, kalo saya sih seneng-nya pake cfdisk lebih gampang :D.

kan tadi udah login sebagai root tuh…nah di promt-nya tinggal kalian ketik cfdisk nanti masuk ke menu-nya cfdisk, pilih disk yang mau dipartisi. abis itu kita potong-potong deh space hd-nya, biasanya abis create new partition (n) kita disajikan tipe file system-nya apaan? nah…senengnya saya adalah cfdisk ini support berbagai file system…ada solaris, freebsd, linux, linux swap…cara milihnya itu masukkan nomer dari file system yang di-support cfdisk ini, lengkapnya bisa liat disini. berikut adalah hasil akhir ngobrak-ngabrik hd saya,

Name	Partition Type	File System	Size
hda 1	primary	Solaris	5000M
hda 2	primary	FreeBSD	5996M
hda 5	logical	linux	10001M
hda 6	logical	linux	5996M
hda 7	logical	Linux swap	1998M
hda 8	logical	linux	5000M
hda 4	primary	linux	6020M

karena yang saya acak-acak adalah primary hd maka kebacanya kalo di linux itu hda, dan untuk partisinya tinggal tambahin angka di depan hda, misal partisi pertama namanya hda1…dst.

selanjutnya adalah tahap installasi Linux Slackware-nya. kalo saya menempatkan Slaxware di hda8 dan pake file system linux-nya RaiserFS. abis kita selesai melakukan partisi dengan cfdisk maka kita tinggal teken q buat quit alias keluar. nanti kita akan kembali lagi ke root promt, untuk melakukan setup slackware tinggal ketik setup lalu tekan enter. nanti si setup-nya bakalan nanya tempat instalasi-nya, saya pilih hda8 dan swap-nya (untuk melakukan instalasi linux dibutuhkan paling sedikit 2 partisi yaitu partisi / dan /swap).

udah deh…tau-tau selesai installasi slackwarenya, kalo mau lengkapnya silahkan lihat di sini. (bersambung)

One PC Seven OS (1)

aneh….ngapain juga 1pc (personal computer) ampe punya 7 os(operating system), aneh memang…ini baru saja saya lakukan pekan kemaren…entah karena iseng atau karena curahan hati yang lama terpendam (gara-gara pas UMPTN nggak masuk pilihan 1 –>Ilkom UI, tapi malah masuk pilihan 2 –> Statistik IPB) jadi senengnya kalo iseng ngotak-ngatik komputer.

oke…langsung aja, jadi begini ceritanya. beberapa pekan yang lalu saya iseng karena menumpuknya kumpulan cd (compact disk) yang berisi os linux (suse, debian, redhat, slackware), freeBSD 6 sama yang baru beli yaitu OpenSolaris. yang masih terpasang adalah si win. ini dia spesifikasi pc saya :

mainboard : ECS K7 AMA

processor : AMD Athlon XP 2.0 GH

memory   : 512 Mb + 256 Mb (DDR)

VGA Card : RIVA TNT

Hard drive : 80 Gb (secondary master), 40 Gb (primary master), DVD RW (secondary slave)

awalnya cuman ada win aja pake hd yang 80 G itu, dan yang 40 G nganggur (dulu dipake buat data, cuman karena sudah mulai bermasalah dan muncul bad sector jadi saya istirahatkan sementara )…karena iseng jadinya hd 40 G itu saya pasang kembali dan saya install os selain win 😀 .

untuk langkah-langkahnya bersambung aja ya…